MEYAKINKAN

by - March 10, 2020



Cerita sebelumnya: BERTEMU


Aku masih ingat ketika aku terbangun dengan mata sembab setelah menelepon Putri dan menceritakan betapa sedihnya aku karena telah resmi berpacaran dengan Pak Bagus.
.
Aku juga ingat betapa Putri terheran mendapati responku yang begitu berbeda justru setelah lelaki yang kukagumi dan kukira tak akan mungkin menyukaiku itu memintaku untuk menjalin hubungan dengannya. Harusnya aku bahagia luar biasa.
.
Aneh? Ya. Aku memang merasa sedih. Rasanya canggung terikat pada sebuah hubungan lagi ketika sebelumnya kau benar-benar menikmati bahagianya menjadi sendiri. Aku bahagia hingga aku lupa rasanya rindu dan bagaimana magisnya ketika perutku serasa dipenuhi kupu-kupu karenanya.
.
Pak Bagus, entah bagaimana, masuk melalui celah kecil di hatiku dan menimbulkan kembali rasa yang sudah hilang dari diriku. Semua menuju klimaks hingga dia menanyakan tentang perasaanku padanya. Namun setelah aku setuju untuk menjadi pacarnya, rasanya betul-betul tak biasa. Ketika telah nyaman melakukan semuanya sendiri, kini ada seseorang yang padanya perhatianku harus terbagi.
.
Sempat rasanya ingin menghindar dari Pak Bagus. Namun bukan Pak Bagus namanya kalau tak bisa mencairkan hatiku. Aku jadi bertanya-tanya apakah diam-diam dia mendoakanku sehingga Tuhan mengubah hatiku?
.
Senja itu ia menggenggam tanganku menyusuri tepian pantai. "Aku yakin padamu, makanya aku memilihmu," katanya sambil tersenyum padaku. Bias mentari senja terpantul di wajahnya yang tampan. Sejenak aku merasakan kembali kupu-kupu di perutku dan membiarkannya.
.
"Seandainya aku ingin membawa hubungan kita ke tahap yang lebih 'serius', apa kau mau?" tanyanya.
.
Aku terdiam. Masih takut melepaskan kebebasanku. "Aku pasti serius. Tapi, aku masih sangat muda. 23 tahun. Aku masih ingin menikmati masa mudaku, bersenang-senang, mengejar mimpiku."
.
"Tentu. Kau bisa melakukan semuanya," katanya meyakinkanku.
.
"7 atau 8 tahun lagi, mungkin?"
.
"Lamanyaaa. Dua tahun lagi, ya?" tawarnya.
.
Sekali lagi, entah doa apa yang ia ucapkan pada Tuhan, tapi saat itu ada sebuah kekuatan yang menggerakkanku untuk berkata, "Ya."
.
Kulihat senyum Pak Bagus mengembang. Tanganku digenggamnya lebih erat.
.
.
#30hbc2009 #30haribercerita #ceritalepas


==E N D==



Terimakasih untuk rekan-rekan yang sudah mengikuti cerita Pak Bagus Series. Sampai jumpa di series2 berikutnya.


You May Also Like

0 comments