Sesekali aku menyesal tak mencegah hatiku agar tak terbuka

Kau hadir barang sejenak, menyelipkan desir cinta yang cepat menjelma jarak

Harusnya otakku juga kubawa serta ketika hatiku mulai kaubuka paksa

Karena ujung jalan kita yang berbeda akan selalu menjadi penghalang mutlak

Sesekali aku menyesal malam-malamku pernah dihiasi mimpi

Dimana kau tak pernah bosan menjadi aktor yang mendominasi

Cukup aku terbuai indah cerita kita dalam imaji

Lalu kembali terjaga dan tersiksa oleh rindu yang menyakiti

Sesekali aku menyesal menjadi manusia yang selalu berbaik sangka

Sebab sering hatiku porak poranda dihancurkan realita

Mungkin rasamu yang kaubilang pernah untukku itu memang sebenarnya tak ada

Terucap hanya sebagai morfin yang kaukira cukup untuk membuat patah hatiku reda

Sesekali aku menyesal mendapati diriku tak mudah jatuh cinta

Karena sekalinya jatuh, rasaku itu akan terus bertahta menguasai logika

Seringkali hatiku diusik sebuah tanya yang jawabnya tak pernah ada:

Untuk apa kau datang menawarkan rasa dan membawa hatiku serta

Jika pada akhirnya kau mudah melepasku dan cerita singkat (yang bagiku penuh kenang) kita

Sesekali aku menyesal karena tak bisa membuat hatiku mati rasa

Menahun hanya kudinginkan sebisaku hingga beku sementara

Sedang kau mungkin sudah beranjak pergi dan mulai lupa

Meninggalkan aku berteman rasa yang susah sirna

-Malang, di ujung kenang 2012