PENYANGKALAN

by - January 06, 2020


Cerita sebelumnya: PERMULAAN


Dulu, hari Senin menjadi momok besar buatku. Rasanya ingin segera terbang ke akhir pekan agar aku bisa tidur nyenyak tanpa memikirkan hal apapun tentang pekerjaan. Tapi kini akhir pekan justru berubah menjadi hari yang kubenci, karena selama dua hari penuh aku tidak akan bertemu atasanku, Pak Bagus, sama sekali.
.
Mati-matian aku mencegah diriku sendiri untuk tidak lagi terjebak dalam ketertarikan apapun yang membuat aku merasakan kupu-kupu di perutku, tapi ternyata aku jatuh juga. Pak Bagus dengan sukses membuatku kagum.
.
Sekalipun aku mengaguminya, aku tak pernah berharap dia akan menyukaiku. Tentu saja, karena aku sadar keberadaanku sebagai seorang sekretaris baru, sedangkan dia adalah wakil kepala penuh kharisma yang tak mungkin melihat ke arahku. Lagipula, aku sedang tak ingin berada dalam hubungan percintaan.
.
Semenjak banyak orang mencoba menjodohkanku dengan Pak Bagus, mendadak aku mendapat banyak cerita tentangnya. Rupa-rupanya belum ada yang berhasil menjodohkan Pak Bagus, dan aku semakin canggung ketika mereka menjodohkannya denganku, yang jelas-jelas jauh dari kriteria yang kupikir akan disukai oleh Pak Bagus.
.
Di suatu siang aku berjalan menyusuri lorong kantorku yang panjang. Sudah beberapa hari aku belum bertemu Pak Bagus sama sekali. Baru saja aku memikirkannya, sosok itu muncul dari ujung lorong yang sepi, berjalan ke arah yang berlawanan denganku. Saat itu kegalauanku muncul, apakah aku harus menatap wajahnya atau melihat ke arah lain. Semakin dekat jarak, semakin kencang hatiku berdebar.
.
Ketika Pak Bagus ada di depanku, aku memberanikan diri untuk menatapnya. Tampan. Dia tersenyum dan memanggilku, "Hai, Miss," dan berlalu. Aku membalas senyumannya dan mengucapkan selamat siang sambil berusaha untuk tidak melonjak kegirangan.
.
Setelah berpapasan dan terus berjalan, tak kusadari aku masih tersenyum lebar, terbayang oleh mata tajam Pak Bagus yang bersinar ketika tersenyum. Hari itu pula hatiku makin galau. Semakin kusangkal perasaanku, semakin besar rasa kagumku pada Pak Bagus yang dengan tatapan dan senyumannya mampu sedikit demi sedikit mencairkan hatiku yang lama kubuat beku.
.
#caffeintomycoffee #cerita #fiksi #writing #fiction



Kelanjutannya: PENASARAN

You May Also Like

0 comments