PERMULAAN

by - January 06, 2020


Saat karirku baru memasuki usia 5 bulan, hari-hariku sudah dipenuhi oleh gosip perjodohan. Mungkin sudah kodratnya seorang single sepertiku untuk dijadikan bahan percomblangan dengan kaum single lainnya.
.
Sebenarnya aku tak ambil pusing soal itu, karena aku sedang menikmati masa sendiriku yang menyenangkan setelah muak dengan hubungan yang sebelumnya pernah kujalani. Aku tidak tertarik pada hal-hal yang melibatkan hati.
.
Tak ada hari dimana nama Pak Bagus tak disebut oleh orang-orang yang dengan getol mempromosikan betapa tampan dan mapannya atasanku itu dan betapa cocoknya apabila kami berkencan. Tentu saja aku tak pernah setuju. Lagipula, bagiku kami seperti bumi dan langit. Aku hanyalah seorang sekretaris, yang baru menikmati masa muda dan hobi berhahahihi. Sementara Pak Bagus merupakan wakil kepala yang sangat dewasa, berwibawa dan penuh keteraturan.
.
Karena namanya selalu terdengar, akhirnya mau tak mau aku jadi memperhatikannya juga. Aku terkejut mendapati bahwa Pak Bagus memang tampan. Namun itu tak berpengaruh apa-apa bagiku sampai suatu kali saat aku harus mengantarkan sebuah surat padanya, mata kami bertemu.
.
"Makasih, ya" katanya sambil menatap tepat ke arah mataku ketika ia menerima surat yang kubawakan untuknya. Matanya tajam namun tatapannya teduh.
.
"Sama-sama, Pak" jawabku, ingin cepat-cepat berlalu.
.
Deg.
.
Lalu aku mulai merasakan perasaan aneh yang sudah lama kusimpan dan tak kuijinkan datang di hatiku. Sepanjang hari itu tatapannya terus terbayang dalam benakku. Aku menggelengkan kepalaku keras, berharap itu bisa mengeluarkannya dari pikiranku. Aku tidak boleh tertarik padanya. Aku tidak mau.
.
#flashfiction #ceritalepas #cerpen #fiction #cerita #sastra #sastraindonesia #prosa #caffeinetomycoffee



Pengen tahu kelanjutannya? Ada di sini: PENYANGKALAN

You May Also Like

0 comments