How to Let Go (Part 1)
Cast: Song Eun Jo, Kim Minseok, Do Kyungsoo.
Aku, Eun Jo, gadis 21 tahun yang sangat menyukai, bahkan tergila-gila pada laki-laki bernama Minseok. Entah kenapa aku sangat menyukai orang seperti dia, yang sama sekali bukan tipikal pria idamanku. Pipinya begitu tembem, badannya kurus, bahkan tingginya tak lebih dari 180cm. Jauh dari tipeku: berbadan proporsional, pintar, mempunyai tinggi diatas 180cm. Tapi sesuatu dalam dirinya, yang aku tidak tahu itu apa, membuatnya terlihat begitu menarik di mataku. Bisa dikatakan mataku hanya melihat dia, seakan-akan memang cuma ada dia. Sayangnya, Minseok tidak merasakan hal yang sama denganku. Alih-alih membalas perasaanku, dia malah memanfaatkan kebaikanku. Mengerjakan tugasnya, membelikan dia minuman, bahkan mencuci sweaternya yang kotor. Aku juga tak bisa menolaknya. Bagiku, asalkan aku bisa selalu dekat dengannya, aku senang.
“Hey, Eun Jo. Mana tugas Applied Linguistic ku?” Minseok mengejutkanku yang sedang bermalas-malasan di bangku kelas.
“Ambil saja di tasku. Kau cari sendiri ya.” Aku bahkan terlalu malas untuk meraih tas cokelatku yang tergeletak di lantai. Semalaman penuh aku begadang hanya untuk mengerjakan tugasku, dan tugas Minseok. Aku sangat mengantuk.
“Aiisshh, kau pagi-pagi sudah mengantuk. Mahasiswa macam apa kau?“ seperti biasa, kata-katanya yang asal itu membuatku kesal.
“Yaa! Bagaimana aku tidak mengantuk jika hampir tiap hari kau minta aku mengerjakan tugas-tugasmu, sementara kau cuma bersantai dan menikmati hasilnya! Kau pikir aku ini mesin? Kau pikir aku tidak lelah? Ha? Dasar pemalas!“ mataku yang berat itu terbuka lebar seakan mau keluar dari tempatnya ketika aku mencecar Minseok dengan kata-kataku.
Minseok sendiri mematung selama beberapa detik sambil memandang heran kearahku. Bibirnya membentuk vokal ‘u‘ dan matanya ikut melotot. Pipi bakpaonya sedikit memerah, membuatku sangat gemas ingin menggigitnya.
“Ahh, begitu yaa? Kau berani memarahiku yaa? Yasudah, mulai sekarang jangan dekati aku la..“
“Hentikaaaaan!! Iya, iya, baiklaaahh. Maaf Minseokie. Aku terlalu emosi,“ lagi-lagi aku luluh di depannya. Mentang-mentang dia tahu perasaanku, dia selalu menjadikannya sebagai senjata untuk mengancamku. Sialnya dia pun tahu aku tidak akan bisa menolaknya.
“Oke manis,“ katanya sambil mencubit pipiku. “Gomawo,“ lalu ia pergi menuju ke bangkunya, tepat dua baris di depanku, meninggalkanku yang tersipu malu. Sementara aku terus memandangi kaus kuning lengan pendek yang melekat pada punggungnya yang berkeringat. Pasti ia bermain sepakbola sebelumnya. Kudengar ia tertawa terbahak-bahak, sambil sesekali menyeka keringat di dahinya. Ah, harusnya aku yang menyeka butiran air itu. .
==To be continued==
Baca juga: Part 2
6 comments
Huwaaaaaa......
ReplyDeletesatu hal yang bikin aku lagsung mematung 'applied linguistic'?dia anak sastra yang kuliah di FIB :0*speechless
dan.. demi Tuhan, oppa kau sudah kuliah bukan anak SMA lagi. kenapa main bola waktu jem-jem kuliah -_________-
cepetan update ya, Tune.. penasaran sama hubungan mereka.
and i'm wondering peran D.O disana, habisnya udah kamu sebutin di awal, aku kan jadi nebak2 D.O ntr jadi peruntuh hatimu buat Minseok oppa atau gimana :O
hohoho
*reader cerewet
Hehe, kan anak nakal lii. .ya gitu itu sukanya, waktunya kuliah malah maen bola :p
DeleteOkee, hihi. Agak panjang ini sepertinya Lii >.<
anticipate . . . jujur, aku paling susah dapet feel buat cerita tentang Suho dan D.O. makanya excited nih kamu nulis cerita mereka.
Deletehohoho
Hihi, paling dapet emang bikin tentang Xiu kalo aku lii. .Suho belum nyoba. Next time aku bikin deh :D
DeleteMbenar yang udah bikin ficlet tentang Suho. .ni aku lagi baca >.<
Lanjutkan juga Parfum Gulalimu yaa :D
kamu dikopiin ficlet Suho-nya? disitu Suho digambarkan jadi sosok lelaki yang gak mau berkomitmen ...
ReplyDeletelelaki macam apa dia #eh... saranghaeyo, Suho
aku tunggu lanjutannya pokoknya, Tun
hwaiting
iyaa... on going. masih ruwet ini otakku :3
iyaa >.< Awas saja kalo Suho pulang kerumah yaa :p
Deletegomawo Lii :D