Menemuimu di Neverland
Angin Juli tak begitu bersahabat, bisa menggetarkan gigi-gigimu, membuat badanmu menggigil, bahkan membuatmu ingin lekas tidur di bawah selimut dan berada di sana dalam waktu yang sangat lama. Namun tidak bagiku malam itu. Kedua mataku enggan tertutup, memaksaku terus terjaga hingga pagi datang. Saat itu pukul 01.00 dini hari ketika sesosok wajah nampak di layar ponselku. Peter Pan. Aku menatapnya lekat-lekat, membuatnya tampak semakin tampan di mataku.
Melihat rambut cokelat terangnya, mata indahnya, pipi bakpaonya, senyumnya yang seolah ditujukan padaku, membuatku yang bukan siapa-siapa ini merasa rindu. Rasanya begitu sebal dan gemas. Ingin rasanya berteriak dan menangis. Seolah ia adalah kekasih yang lama tak permah menemuiku pun memberi kabar, hingga dadaku sesak karena benar-benar merindukannya. Entah apa yang membuat segala tentangnya tiba-tiba menjadi aneh, seperti semua memang benar terjadi, seperti seakan ia benar milikku.
Lama ia meninggalkanku sendiri dalam duniaku tuk mengejar mimpi-mimpinya yang besar. Di satu sisi aku bahagia melihatnya berhasil meraih mimpinya, namun di sisi lain aku hanya bisa mengelus dada menerima kenyataan bahwa ia begitu jauh dari sisiku, dari jangkauanku. Jarak selalu menghadirkan ribuan tanya tentangnya yang kemudian hanya akan membuatku penasaran. Terlalu penasaran.
Ia pernah berkata akan menjadi Peter Pan ku selamanya dan kuharap ia menepati janjinya. Maka mulai sekarang aku akan melatih sayap-sayapku yang lemah tuk bisa terbang jauh. Karena kelak aku akan benar-benar menemuinya di Neverland, dunia imaji tempatnya berada sembari berharap berkhayal andai saja aku punya daya untuk mengubah semua imaji itu menjadi nyata.
2 comments
:O
ReplyDeleteaku speechless....
gaktau harus komen apa :O :O :O
apa yaa.... aku langsung lemes habis baca ini
fortun, kau membuatku galauuuuu :3
hihi, speechless kenapa lii? Galauin Jongin yaa?
DeleteAiishh, aku pun galu pas nulis ini li :/