A GOODBYE WISH
“Ada pesan-pesan sebelum aku pergi, Ra?” tanyamu padaku dalam percakapan teks sehari sebelum kamu kembali merantau. Lebih tepatnya memulai hidup baru. Pertanyaanmu membuatku merasa seolah-olah kita tak akan pernah bertemu lagi. Siapa tahu. Mungkin saja.
.
Setelah memainkan ponselku di tanganku dengan bimbang, aku memutuskan untuk meminta maaf, barangkali benar bahwa tak akan ada pertemuan-pertemuan berikutnya selamanya, “Aku..cuma ingin minta maaf aja, Wan, barangkali selama tujuh tahun kita berteman, aku punya salah sama kamu.”
.
Bagiku, mungkin aku memang bersalah karena menjadikan semuanya rumit. Sejak kau pergi dan menghilang setelah menyatakan perasaanmu dan betapa ironisnya kita tidak bisa bersama karena kita berbeda, aku selalu menaruh curiga. Kecurigaan yang selama bertahun-tahun tak pernah terjawab dan justru membuat kisah kita menjadi salah satu yang paling membekas. Setidaknya bagiku.
.
Di pikiranku, mungkin saja ini hanyalah permainan untukmu, dan perbedaan hanyalah alasan untuk menjauh. Memang pada akhirnya kita saling menjauh, namun ada saja hal-hal yang tiba-tiba kembali mendekatkanmu padaku, sebagai teman lama. Selama itu pula aku berpura-pura hatiku tak pernah tersentuh. Tapi saat ini aku hanya ingin melepas semua beban itu. Aku ingin mengantar kepergianmu dengan hati yang lega.
.
“Gak ada yang salah, Ra. Setiap kisah pasti memberikan pelajaran buat kita,” jawabmu.
.
“Kenapa sih harus jawab gitu. Tiba-tiba jadi sedih :’(“
.
“Nangis boleh, tapi ada satu syarat: kau harus lebih kuat, ya?”
.
Pipiku sudah basah dengan air mata. “Pasti. Aku hanya merasa bodoh, karena selama ini aku berharap semua kecurigaanku padamu itu salah, bahwa kamu pernah punya perasaan yang sama. Sekalipun tidak, kisah ini tetap tak terlupakan.”
.
“Ra, aku bener-bener minta maaf. Aku punya rasa yang sama, tapi kita harus move on,” kebenaran dalam kata-katamu kembali menghenyakkanku.
.
“Kuharap semudah itu, Wan. I wish you a happy life :)” tutupku, sekaligus menutup kenangan tentangmu dengan hati yang setidaknya lebih lega karena tahu bahwa kamu pernah punya rasa yang sama.
.
Selamat berbahagia, Awan.
0 comments