30 Hari Bercerita: Hari Keempatbelas - Traffic Light
.
Tapi beberapa tahun berikutnya, tepatnya setelah hampir setahun bekerja, saya disadarkan begitu rupa oleh seorang rekan kerja bahwa tak seharusnya saya melanggar lampu merah. Terdengar sepele, namun sangat penting.
.
Lampu lalu lintas dibuat sedemikian rupa demi kelancaran arus lalu lintas dengan mempertimbangkan kepadatan volume kendaraan di jam dan arah tertentu sehingga didapatkanlah jumlah detik yang harus dipatok pada tiap persimpangan. Dengan mematuhinya, kita memperkecil kemungkinan kecelakaan, belajar menghormati keputusan otoritas, dan belajar bahwa peraturan ada bukan untuk dilanggar.
.
Lagipula, dengan tidak menerobos lampu merah, kita sedang belajar untuk mendisiplinkan diri.
.
Beberapa bulan lalu, di persimpangan, saya berada di barisan depan paling kiri bersama beberapa motor di belakang saya. Di sebelah kanan, beberapa mobil berjajar. Ketika lampu merah masih menunjukkan angka belasan, kendaraan dari arah kanan sudah tak nampak. Hal tersebut membuat berapa mobil di samping kanan mulai bergerak maju. Tapi saya diam, karena lampu belum berganti warna menjadi hijau.
.
Sementara saya menunggu, sebuah desakan di roda belakang mulai terasa. Rupanya bapak berjaket hitam yang mengendarai motor tepat di belakangku dengan sengaja menabrakkan roda depannya ke arah saya sambil berkali-kali menekan bel. Saya tetap tak bergerak dan bapak itu mulai beraksi lagi. Dalam hati ingin memaki, tapi ternyata warna lampu sudah berganti.
.
Jika saja sempat, ingin rasanya saya turun dan membisikan kalimat ini: Bapak kalau pengen celaka jangan ngajak-ngajak! Sana pergi sendiri!".
.
@30haribercerita #30hbc1914 #hutangnulisharusdibayar #hutangnulis
0 comments